Senin, 30 Juni 2008

Definisi 'teman' itu seperti apa?

Ada pepatah..lebih mudah mencari teman daripada musuh...
Untuk saat ini masih berlakukah rangkaian kata2 itu?

Awalnya kita sekedar berbincang dengan si A. cocok. curhatlah akhirnya, sedikit2..mulai dari masalah dapur sampai masalah hati...
Apakah si A disebut teman?

Sepanjang jalan tidak selalu mulus. Kita memang cocok dan betah ngobrol dengan A. Tapi bukan berarti semua hal tentang kita diketahui A dan kita juga tidak tahu semua hal tentang A. Apakah A masih teman baik kita? Apakah semua tentang teman atau sahabat kita harus kita ketahui?

Ada banyak pertanyaan saya tentang ini...
  • Apakah semua hal yang ada di teman kita harus kita ketahui?
  • Jika kita tidak dapat menemukan jawaban langsung dari teman kita, layakkah kita menanyakan hal-hal detail pada teman dekatnya yang lain?
  • Teknologi memang canggih..tapi etis-kah jika itu kita gunakan untuk menyelidiki privasy orang? Kalau untuk mengetahui privasy teman kita, bisa disebut etis ga? Apa yang demikian masih disebut teman juga?
  • Untuk teman yang lemah dan pemaaf, layak ga bila kita manfaatkan sifatnya? (ah, dia toh ga akan marah. Marah pun paling2 hanya bentar, entar juga baikan lagi)

Wah ternyata hubungan dengan manusia itu rumit ya, melebihi rumitnya jaringan komputer..Saya bener2 gaptek soal komputer..mbayangin cara kerja komputer aja pusing..Lha kalo hubungan dengan manusia lebih rumit..tambah pusing donk saya.. :D

Kita ini makhluk sosial. simple saja. itu artinya kita tidak bisa sendiri. Hubungan dengan kedua sisi merasa enjoy dan menikmatinya, itulah teman yang sesungguhnya. Syukur2 jika dari pertemanan itu dihasilkan tahap lebih lanjut, entah bisnis atau mungkin asmara. Namun jika satu sisi mulai dirugikan bukan teman lagi pastinya. Tapi manusia terlalu pintar dan kadang terlalu pemaaf, hubungan pertemanan dengan mudah bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, yang hanya menguntungkan satu pihak saja pastinya...

Afief..thanks ya dah ngasih ilham..gimana, punya pendapat seputar teman? Kasih koment saja, biar saya punya masukan. ok? Yang lain ..boleh juga pastinya..Saya sih berharap ungkapan di atas masih berlaku di zaman yang serba teknologi canggih ini. ok?

Mari belajar menikmati hal-hal yang sederhana

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ehm, teman? barangkali enak dibicarakan tapi kurang enak untuk dipikirkan. jadi teman yang baik adalah mereka yang bisa diajak berbicara apa adanya. meski demikian bukan semua hal yang ada pada diri teman itu dan diri kita dapat diungkapkan, pastinya ada sisi tertentu sebagai "secret". dan sebagai teman kita harus menghormatinya.
teman tidaklah enak kalo dipikirkan. teman seakan menjadi cermin di depan kita bukan pasangan yang selalu kita pikirkan dalam tidur.
teman menjadi tempat untuk canda tawa, berkeluh kesah untuk mendapatkan semangat kembali. begitulah teman. menjadi lilin kecil diantar cahaya matahari dan terangnya bulan.